Beranda | Artikel
Mengobati Penyakit Riya Dan Berlepas Diri Darinya
Selasa, 15 Februari 2011

 MENGOBATI PENYAKIT RIYA’ DAN BERLEPAS DIRI DARINYA(1/6)

1. Mengetahui keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Nama-Nama-Nya, Sifat-Sifat-Nya dan penuh perhatian terhadap ketauhidan sesuai dengan kemampuan
Ketahuilah –wahai saudaraku sesama muslim– bahwa di antara penyebab riya’ adalah mengagungkan manusia dan kurang mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam jiwa, dan di antara obat untuk penyakit ini adalah mengetahui macam-macam tauhid dengan baik, dan pembahasan hal ini sangatlah luas, oleh karena itu kami akan mengungkapkannya satu sisi sederhana saja darinya, yang merupakan sebuah renungan dan pelajaran bagi kita semua:

A. Sesungguhnya hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dapat memberikan manfaat dan mudharat kapan saja Dia inginkan, maka buanglah keyakinan yang rusak di dalam diri Anda bahwa manusia dapat memberikan manfaat atau mudharat kapan saja mereka mau dan berkehendak, dan syaitan masuk ke dalam diri Anda agar Anda menghiasi ibadah di hadapan orang lain dengan prasangka bahwa mereka dapat memberikan manfaat atau mudharat dengan kekuasaan mereka, perhatikanlah apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ibnu ‘Abbas:

يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ، اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ وَلَوِ اجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ

Wahai anak muda! Aku akan mengajarimu beberapa kalimat, “Jagalah Allah, pasti Allah akan menjagamu, jagalah Allah, pasti engkau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu, jika engkau memohon sesuatu, memohonlah kepada Allah, jika engkau meminta tolong, mintalah tolong kepada Allah. Ketahuilah bahwa jika umat (manusia) bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan) padamu dengan sesuatu, niscaya tiadalah mereka dapat melakukan hal itu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah padamu, dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah padamu, qalam (pena) telah diangkat dan catatan-catatan amal telah mengering (tintanya).1

B. Ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat, Dia melihat dan mendengarkanmu, Dia juga mengetahui apa yang tersembunyi dan nampak di dalam diri Anda, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“…Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [Asy-Syuuraa/42: 11]

Di dalam ayat lain:

أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَىٰ

“Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?” [Al-‘Alaq/96: 14]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat yang lain:

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui.” [Al-Mulk/67: 14]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat yang lain:

أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ

“…Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada manusia?” [Al-Ankabut/29: 10]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat yang lain:

 وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“…Tidak luput dari pengetahuan Rabb-mu biarpun sebesar dzarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” [Yunus/10: 61]

Maka kenapa Anda merasa diawasi oleh manusia tetapi tidak merasa diawasi oleh Allah, padahal Dia-lah yang Mahasuci dan Maha Mengetahui segala sesuatu atas dirimu! Apakah Anda tidak merasa cukup dengan pengawasan Allah kepada Anda? Dia-lah Allah yang berfirman:

 أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ ۖ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِنْ دُونِهِ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka menakuti kamu dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah dan siapa yang disesatkan Allah, maka tidak seorang pun pemberi petunjuk baginya.” [Az-Zumar/39: 36]

C. Ketahuilah bahwa Allah Mahaagung, maka agungkanlah Dia di dalam hati Anda, dan hayatilah keagungan-Nya atas semua makhluk. Dalam sebagian hadits diungkapkan:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak engkau lihat, dan aku mendengar apa yang tidak engkau dengar, langit berbunyi2, dan pantas jika dia berbunyi, karena tidak ada satu tempat sebesar empat jari pun kecuali padanya ada Malaikat yang meletakkan keningnya untuk bersujud kepada Allah. Demi Allah seandainya kalian tahu apa yang aku tahu, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis, kalian tidak akan bersenang-senang dengan para wanita (isteri) di atas tempat tidur, bah-kan kalian akan pergi ke suatu tempat yang tinggi untuk memohon pertolongan kepada Allah.”3

Di dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَاالسَّمَاوَاتُ السَّبْعُ فيِ الْكُرْسِيِّ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلاَةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلاَةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ.

Tidaklah perbandingan antara langit yang tujuh lapis dengan kursi kecuali bagaikan sebuah cincin yang dilemparkan pada padang pasir yang luas, dan perbandingan antara ‘Arsy dengan kursi tersebut bagaikan padang pasir yang luas dengan cincin itu.”4

Di dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أُذِنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلاَئِكَةِ اللهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيْرَةُ سَبْعِمِائَةِ سَنَةٍ

Diizinkan kepadaku untuk berbicara tentang seorang Malaikat dari para Malaikat yang membawa ‘Arsy, sesungguhnya jarak antara daun telinga dengan pundaknya adalah sejauh perjalanan tujuh ratus tahun.”5

Di dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْبَيْتُ الْمَعْمُورُ فِي السَّمَاءِ السَّابِعَةِ يَدْخُلُهُ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ ثُمَّ لاَ يَعُودُونَ إِلَيْهِ حَتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ.

Baitul Makmur berada di langit ke tujuh, setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu Malaikat dan tidak akan kembali lagi kepadanya sehingga datang hari Kiamat.”6

Di dalam riwayat yang lain:

حِيَالَ الْكَعْبَةِ.

Tepat dengan Ka’bah.”7

[Disalin dari buku “IKHLAS: Syarat Diterimanya Ibadah” terjemahkan dari Kitaabul Ikhlaash oleh Syaikh Husain bin ‘Audah al-‘Awayisyah. Penerjemah  Beni Sarbeni, Penerbit PUSTAKA IBNU KATSIR Bogor]
______
Footnote
1  HR. Ahmad dalam Musnadnya dan at-Tirmidzi serta yang lainnya. Hadits ini terdapat dalam kitab Shahiihul Jaami’ (no. 7834).
2  Banyaknya para Malaikat yang memenuhi langit untuk beribadah telah menjadikannya mengeluarkan suara, hal ini diungkapkan oleh an-Nawawi di dalam kitab Riyaadush ash-Shaalihiin.
3  HR. At-Tirmidzi dan beliau menghasankannya.
4  Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 109) karya guru kami al-Albani.
5  Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 151).
6  As-Silsilah ash-Shahiihah (no. 474).
7  As-Silsilah ash-Shahiihah (V/237).


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/2981-mengobati-penyakit-riya-dan-berlepas-diri-darinya.html